News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sekilas Sejarah Debus Tjimande Banten

Sekilas Sejarah Debus Tjimande Banten

 


TRANSFORMASINUSA.COM | Debus Merupakan salah satu kesenian tradisional yang ada di Provinsi Banten. Konon pada awalnya, Debus hanya berfungsi sebagai sarana syiar untuk menyebarkan agama islam


Seiring berjalannya waktu, debus mengalami perkembangan. Kesenian ini digunakan sebagai media untuk memompa semangat rakyat Banten dalam menghadapi penjajah Belanda. Debus dan perjuangannya ini terjadi pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.


Silat Cimande, hingga saat ini, terbagi menjadi tiga bagian. 
- Pertama, Silat Cimande Hilir di Karawang, Jawa Barat. 
- Kedua, Silat Cimande Tengah di Provinsi Banten. 
- Ketiga, Silat Cimande Girang dari Bogor.


Debus merupakan seni bela diri tradisional yang dijiwai dengan kekuatan gaib. Atraksi ini membutuhkan perpaduan kekuatan dalam, seni bela diri, dan kemampuan membawakan tari tradisional. Pelaku debus disebut dengan jawara.


Seni bela diri yang luar biasa ini telah berkembang pada abad ke-16 saat pemerintahan sultan pertama Banten, Sultan Maulana Hasanudin (1532-1570). Selama masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa pada abad ke-17, debus digunakan sebagai metode untuk membangkitkan semangat perlawanan terhadap kekuasaan kolonial Belanda.


Istilah debus sendiri muncul dari bahasa arab yang disebut dablus, artinya tombak besi yang tajam. Inilah senjata yang diyakini digunakan dalam debus. Meskipun seni bela diri seperti ini dapat ditemukan di sejumlah wilayah Indonesia seperti Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, serta di Singkawang, Kalimantan Barat, namun atraksi yang paling dihormati dan ditakuti adalah debus milik Banten.


Debus kerap kali dibawa hingga ke mancanegara seperti Australia, Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Malaysia, Belanda dan Spanyol. Seni ini sangat berpotensi membawa pariwisata Banten ke ranah nasional maupun Internasional

Tags

TNC GROUP CHATT ME

Kritik dan Sarang bisa melalui kolom dibawah ini,Terima Kasih