NEWS BREAKING NEWS
Live
wb_sunny

Breaking News

Adian Napitupulu Siap Mengetuk Palu: Perjuangan Hidup atau Mati bagi Keluarga Driver Ojol

Adian Napitupulu Siap Mengetuk Palu: Perjuangan Hidup atau Mati bagi Keluarga Driver Ojol


TRANSFORMASINUSA.COM | Jakarta - Anggota DPR RI Komisi V, Adian Napitupulu, menyatakan tekad bulat untuk memperjuangkan revisi besar-besaran sistem kemitraan antara driver ojek online dan aplikator. Dalam rapat yang digelar di Graha Pena98, Jl. HOS Cokroaminoto No. 115, Menteng, Jakarta, Adian Napitupulu menegaskan bahwa perjuangan ini bukan lagi soal driver, tapi tentang masa depan anak-anak mereka dan keadilan sosial bagi masyarakat.

"Perjuangan ini bukan lagi soal driver. Ini tentang masa depan anak-anak kami, tentang apakah mereka bisa sekolah besok, atau harus ikut turun ke jalan mencari rezeki," kata Adian Napitupulu dengan suara bergetar. Ia menambahkan bahwa jika palu ini diketuk, maka 20 juta jiwa akan merasakan angin perubahan.
Adian Napitupulu menjelaskan bahwa angka 20 juta bukan asal sebut, melainkan berdasarkan asumsi bahwa ada 5-10 juta driver aktif di seluruh Indonesia, ditambah keluarga yang bergantung pada mereka. "Ini bukan hanya keputusan politik. Ini adalah keputusan yang menentukan apakah besok mereka makan atau kelaparan, tinggal atau diusir dari kontrakan," lanjutnya.

Namun, Adian Napitupulu mengakui bahwa jalan belum sepenuhnya terbuka. Rintangan pertama adalah meyakinkan 48 anggota Komisi V DPR untuk mendukung revisi sistem kemitraan. "Kami siap berjuang. Tapi kami tidak bisa sendiri. Jika teman-teman driver hanya diam, tidak menyuarakan, tidak menyebarkan aspirasi ini, maka kita sedang berjalan ke jurang dengan mata tertutup," katanya.

Adian Napitupulu meminta agar semua percakapan ini disebarluaskan dan diviralkan. "Posting! Viralkan! Jangan simpan sendiri. Kita sedang menyalakan obor harapan, dan obor ini harus menyala di seluruh penjuru negeri," serunya.

Rencana besar pun digelar. Beberapa perwakilan driver akan diundang untuk memperkuat data dan argumentasi. "Kami butuh amunisi, bukan peluru, tapi angka dan suara. Suara rakyat yang tidak bisa dibungkam!" kata Adian Napitupulu.

Rapat ditutup bukan dengan kata-kata, tapi dengan semangat yang membara. Di ruangan itu, tidak ada lagi sekadar wakil rakyat atau warga. Yang ada hanya satu: pejuang kemanusiaan yang sedang menyusun strategi melawan sistem yang dianggap telah menindas terlalu lama. "Perjuangan ini belum selesai," katanya menutup. "Tapi jika kita berjalan bersama, palu keadilan akan segera diketuk. Dan ketika itu terjadi, langit bagi 20 juta jiwa akan berubah warna."
[RED] Cornelius

TRANSFORMASINUSA NEWS

TNC GROUP CHATT ME

Kritik dan Sarang bisa melalui kolom dibawah ini,Terima Kasih

Posting Komentar