Geger! Arab Saudi Mulai 2026, Izinkan Penjualan Minuman Keras di 600 Lokasi, Langkah Berani Menuju Visi 2030
TRANSFORMASINUSA.COM | Mulai 2026, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi izinkan penjualan minuman keras dan konsumsi minuman keras di 600 lokasi di wilayah negara tersebut.
Izin penjualan minuman keras di Arab Saudi, akan diatur di bawah sistem yang ketat. Keputusan Kerajaan Arab Saudi memberikan izin penjualan minuman keras, setelah mereka melihat kemajuan Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang pariwisatanya bertumbuh sangat besar, setelah mengizinkan penjualan dan konsumsi minuman keras.
Langkah ini menandai perubahan besar dalam lanskap sosial dan hukum kerajaan konservatif yang selama lebih dari tujuh dekade memberlakukan larangan total alkohol berbasis hukum Syariah versi Wahabi yang ketat.
Kebijakan ini akan membatasi penjualan alkohol hanya di sekitar 600 zona khusus yang telah ditetapkan, mencakup hotel bintang lima, resor premium, kawasan diplomatik, dan megaproyek seperti NEOM, Pulau Sindalah, dan Proyek Laut Merah.
Minuman yang diperbolehkan meliputi bir, anggur, dan cider dengan kadar alkohol rendah. Minuman keras (spirit) tetap dilarang. Penjualan akan dilakukan oleh staf tersertifikasi, dengan prosedur operasional yang sangat ketat dan pengawasan ketat terhadap konsumen, terutama warga lokal dan non-Muslim.
Sistem perizinan alkohol merupakan salah satu dari banyak reformasi di bawah Visi 2030, strategi negara untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan mengembangkan sektor-sektor seperti pariwisata, hiburan, dan perhotelan.
Para pejabat berharap perubahan ini akan menciptakan lapangan kerja dan menarik merek-merek hotel global dan penyelenggara acara, menjadikan Arab Saudi lebih kompetitif sebagai tujuan untuk acara-acara internasional yang terkenal.
Beberapa jaringan hotel global telah mulai menyesuaikan rencana mereka untuk properti-properti di Saudi untuk mengantisipasi perubahan tersebut.
Meskipun langkah ini menandakan pendekatan yang lebih modern dan ramah pengunjung, pemerintah telah menjelaskan bahwa regulasi yang ketat akan tetap menjadi prioritas. Penjualan alkohol berlisensi akan diawasi dengan ketat, dan penyalahgunaan apa pun akan membawa konsekuensi.
Tujuannya, kata pihak berwenang, adalah untuk menyambut dunia tanpa kehilangan identitas budaya—memposisikan Arab Saudi sebagai pemain yang progresif, namun terhormat di peta pariwisata global.
[ RED ]
Posting Komentar