Jalin Komunikasi dan Silaturahmi,Media TNC Group Berkunjung kerumah Prof.Dr.KH.Abdul Wahid Maktub di Cipayung Jakarta Timur
TRANSFORMASINUSA.COM | Dalam Rangka mempererat Silaturahmi dengan Prof.Dr.KH.Abdul
Wahid Maktub salah satu Tokoh Ulama,Dosen,Duta Besar Republik Indonesia untuk
Qatar tahun 2003-2007 sekaligus sebagai Staf Khusus Menristekdikti periode 2015
- 2021, Pimpinan Redaksi Media TNC Group Zainal Abidin,.C.Med didampingi oleh
Edi Sunjaya Redaksi beserta tim Media TNC Group berkunjung silaturahmi
dikediaman mantan Petinggi Pemerintah Prof.Dr.KH. Abdul Wahid Maktub dijalan
Gorda No. 58 lubang Buaya RT 008 RW.006 Cipayung Jakarta Timur pada Sabtu
31/05/25.
Prof. Dr. KH. Abdul Wahid Maktub, lahir di Bangkalan, 16
Agustus 1963. Pernah mengenyam pendidikan di SMU Negeri 1 Bangkalan (1982),
pernah mengenyam pendidikan di jurusan Hubungan Internasional UGM Yogyakarta
(1994). Karirnya pun cukup tajam, diantaranya sebagai Konsul Jendral RI di
Jeddah Saudi Arabia (2001-2002), Duta Besar RI di Qatar (2003-2007), Staf
Khusus Kemenakertrand. (2009-2014), Satgas Presiden untuk TKI (2011-2012) dan
pernah menjadi sebagai Staf Khusus Menristekdikti periode 2015 – 2021.karena kedekatan beliau dengan Gus Dur yang saat itu menjadi Presiden RI. Kemampuan berbahasa Arab membuat beliau mampu menjalankan tugas sebagai perwakilan RI di negara-negara Arab dengan baik
Beliau adalah sosok figur yang ramah,baik,sopan dan
bersahaja dengan kelembutannya beliau pernah menceritakan dari semua pengalaman
dan perjalanan semenjak beliau diantaranya sebagai Konsul Jendral RI di Jeddah
Saudi Arabia (2001-2002), Duta Besar RI di Qatar (2003-2007), Staf Khusus
Kemenakertrand. (2009-2014), Satgas Presiden untuk TKI (2011-2012) dan pernah
menjadi sebagai Staf Khusus Menristekdikti periode 2015 – 2021 belia selalu
bercerita dan mengingatkan tentang Hubbud dunya wa karahiyatul maut
adalah penyakit hati yang menggambarkan kecintaan berlebih terhadap dunia
dan takut mati.
Penyakit ini, menurut Prof. Dr.Abdul Wahid Maktub,
merupakan penyakit yang berbahaya bagi umat manusia karena dapat mengalihkan
perhatian dari tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu mencari kebahagiaan di
akhirat. Orang yang terjangkit hubbud dunya wa karahiyatul maut akan
cenderung menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya di
dunia, tanpa mempertimbangkan akibatnya di akhirat.
Untuk menghindari penyakit ini, beliau terus dan selalu
mengingatkan kepada kita semua bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan
bahwa akhirat adalah tempat yang kekal. Selain itu, perlu juga senantiasa
meningkatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta memperbanyak mengingat
kematian agar terhindar dari keserakahan dan keterikatan pada dunia.
Tak hanya itu,beliau juga hatam 30 juzz dalam satu hari,dengan
mendawamkan alqur’an sebagai aktivitas sehari harinya dan beliau meminta disisa
umurnya 60 tahun ini denga dua permintaan ,pertama memohon ampunan atas segala dosa yang telah saya lakukan, yang
kedua minta diberikan umur Panjang untuk beribadah kepada Allah SWT,karna Ketaatan
ibadah adalah kunci utama untuk meraih keberkahan umur dan memperoleh pahala di
sisi Allah “ Ucap Prof. Dr.Abdul Wahid Maktub”.
Pesan Mendalam: Ketabahan, Keimanan, dan Optimisme
Dalam penyampaiannya, Prof.Dr.KH.Abdul Wahid Maktub membahas
secara komprehensif mengenai pentingnya sikap optimis dan ketabahan di tengah jaman
yang serba cepat. Beliau menekankan bahwa perkembangan jaman dan dinamika Kehidupan
kita sehari bukanlah alasan untuk menyerah, melainkan sebagai tantangan yang
harus dijawab dengan kerja keras dan keimanan yang teguh. “Kita hidup di zaman
di mana segala sesuatunya berubah dengan cepat. Namun, jangan sampai hati kita
goyah. Iman dan usaha adalah kombinasi yang akan membawa kita melewati setiap
badai,” ujar beliau saat ditemui Media TNC Group.
Lebih lanjut, beliau mengaitkan nilai-nilai spiritual dengan
Kehidupan kita sehari hari . “Setiap usaha duniawi harus disertai dengan doa
dan pengharapan. Jangan biarkan kegagalan sementara menghentikan langkah kita.
Percayalah, setiap cobaan adalah bentuk ujian dari Sang Pencipta untuk
mematangkan diri kita,” tambahnya. Pesan ini disampaikan dengan nada lembut
namun penuh kekuatan, menciptakan suasana haru dan semangat baru bagi peserta
acara yang tengah mencari arahan di tengah persaingan global.
Relevansi Pesan Ajaran Agama:
Ajaran agama juga memiliki relevansi dalam kehidupan modern,
memberikan panduan moral dan spiritual untuk menghadapi tantangan kehidupan,KH.
Abdul Wahib Maktub mengemukakan bahwa pesan beliau kepada Media TNC Group “"Khoirunnas
anfauhum linnas"” memiliki relevansi yang luar biasa di kehidupan ini. Di
tengah persaingan pasar kerja yang semakin ketat dan perubahan teknologi yang
begitu dinamis, beliau menekankan bahwa kunci untuk tetap maju adalah dengan
selalu menyandarkan diri pada keimanan dan tekad yang bulat. “Jangan biarkan
kegagalan membuat kita berhenti. Setiap langkah kecil yang kita ambil, jika
ditemani dengan doa dan keyakinan, akan membawa kita pada kesuksesan yang lebih
besar,” ujar beliau dengan penuh semangat.
[ RED ] TNC GROUP
Posting Komentar