Wakil Wali Kota Dinilai Kurang Menghargai Kerja Politik Tim Pemenangan
TRANSFORMASINUSA.COM | Bekasi 13 mei 2025 ,Kota – Wakil Wali Kota setempat mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, khususnya dari kalangan relawan, yang menilai dirinya kurang menunjukkan apresiasi atas kerja politik yang telah dilakukan oleh tim pemenangan pada pemilihan kepala daerah terakhir.
Dahlan, seorang aktivis dari FKMI, menyampaikan bahwa sebagai seorang pemimpin, Wakil Wali Kota seharusnya memiliki sikap yang menghargai kerja keras tim yang telah berjasa dalam proses politik yang mengantarkannya ke kursi pemerintahan.
“Sebagai pemimpin, sudah semestinya beliau menunjukkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada tim pemenangan yang telah berjuang keras demi keberhasilan pencalonannya,” ujar Dahlan.
Kritik ini mengemuka setelah Wakil Wali Kota tidak mengundang relawan yang tergabung dalam AHB Center untuk menghadiri acara syukuran kemenangan. Sikap tersebut dinilai sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap kontribusi para relawan. Hal ini disampaikan oleh Ricky Panjaitan, salah satu relawan FKMI, yang menyayangkan ketidakhadiran komunikasi maupun apresiasi dari pihak Wakil Wali Kota.
Senada dengan itu, Karya Indra, juga aktivis FKMI, menambahkan bahwa pemimpin yang baik seharusnya mampu menjaga hubungan dengan para pendukungnya, khususnya mereka yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran dalam proses pemenangan.
“Seorang pemimpin seharusnya tidak melupakan siapa yang telah berdiri di belakangnya selama proses politik berlangsung,” ujarnya.
FKMI sendiri merupakan forum yang dibentuk oleh sejumlah organ relawan yang sebelumnya tergabung dalam AHB Center. Pembentukan FKMI dilatarbelakangi oleh kekecewaan terhadap sikap AHB yang dinilai tidak menunjukkan kepedulian terhadap para relawan setelah proses pemilihan usai.
Kekecewaan semakin mendalam ketika pada Senin, 6 Mei 2025, perwakilan FKMI datang ke Balai Kota untuk bertemu secara langsung dengan Wakil Wali Kota terpilih. Namun, permintaan audiensi tersebut ditolak tanpa alasan yang jelas. FKMI menilai penolakan tersebut mencerminkan inkonsistensi antara slogan “zero complaint” yang selama ini digaungkan dengan praktik di lapangan.
“Jika masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi langsung saja tidak diberikan ruang, bagaimana mungkin komitmen zero complaint bisa diwujudkan?” ujar salah satu perwakilan FKMI.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Wakil Wali Kota belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik dan kekecewaan yang disampaikan oleh para relawan. FKMI berharap ada sikap terbuka dan apresiatif dari pemimpin daerah terhadap elemen masyarakat yang telah berkontribusi dalam proses demokrasi.
[ RED ] SYARIFUDIN
Posting Komentar