Ketegangan di Banyuasin: Penyegelan Alat Berat PT Tata Buana Agro di Lahan Perbatasan PT Kormis Timur
TRANSFORMASINUSA. COM | Banyuasin, Sumsel, 5 Juni 2025 - Ketegangan terjadi antara pihak keamanan PT Kormis Timur dan pekerja PT Tata Buana Agro terkait penyegelan dua unit alat berat ekskavator milik Davit Seling, pemilik lahan sawit PT Tata Buana Agro di Desa Gasing, Kabupaten Banyuasin. Alat berat tersebut dihentikan operasinya oleh petugas keamanan PT Kormis Timur karena diduga melintasi lahan perbatasan milik perusahaan tersebut tanpa izin .
Konflik bermula ketika dua ekskavator PT Tata Buana Agro memasuki area perbatasan yang hanya dibatasi tanggul tanpa pagar. Petugas keamanan PT Kormis Timur, yaitu Maliki, Saipul, Suwarno, dan Natan Sihombing, mengetahui aktivitas tersebut dan menilai alat berat itu berpotensi menggali lahan milik PT Kormis Timur. Hal ini memicu keributan antara puluhan pekerja PT Tata Buana Agro yang mengawal alat berat dan empat petugas keamanan PT Kormis Timur. Ketegangan berlangsung selama hampir satu jam, namun tidak sampai menimbulkan benturan fisik .
Setelah insiden tersebut, Davit Seling bersama rombongan akhirnya menghentikan operasi alat beratnya. Sementara itu, pihak PT Kormis Timur, melalui pimpinan Boru Murni Napitupulu, menyatakan akan melaporkan kejadian ini ke jalur hukum jika PT Tata Buana Agro tetap melanjutkan penggalian di lahan mereka .
Persoalan batas lahan antara perusahaan perkebunan sawit di Sumatera Selatan kerap memicu konflik, terutama di area yang tidak memiliki pembatas jelas seperti pagar. Kasus ini mengingatkan pentingnya penegasan batas lahan dan koordinasi antarperusahaan untuk menghindari gesekan serupa di masa depan .
[ RED ] SUHAIMI
Posting Komentar