Aksi Damai Buruh DKI di DPR RI: Enam Tuntutan Nasional Disuarakan
TRANSFORMASINUSA.COM , Jakarta, 28 Agustus 2025 — Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja di DKI Jakarta menggelar aksi damai di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat. Dalam aksi yang dipimpin Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI Said Iqbal ini, massa menyuarakan enam tuntutan nasional, mulai dari kenaikan upah 8,6% hingga penghapusan sistem outsourcing.
Puluhan ribu massa yang tergabung dalam SPN, FSPMI, KSPI, serta elemen buruh lainnya mulai bergerak dari kawasan TVRI menuju Gedung DPR RI di Jalan Gatot Subroto pada pukul 10.00 WIB. Setibanya di lokasi, aksi dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan orasi Presiden Partai Buruh Said Iqbal.
Dalam pidatonya, Said Iqbal menyoroti kesenjangan kesejahteraan antara buruh dan anggota dewan. “Tunjangan rumah anggota dewan bisa mencapai Rp50 juta per bulan atau Rp600 juta per tahun. Bandingkan dengan gaji buruh yang rata-rata hanya Rp5,2 juta. Ini sangat miris,” ujarnya.
Ketua DPD SPN DKI Jakarta, Bung Andri, menambahkan bahwa UMP DKI harus naik hingga 8,6% serta mendesak penghapusan pajak atas THR dan pesangon. “Misalnya, pesangon buruh Rp180 juta dipotong pajak 12%. Jumlah itu sangat memberatkan bagi buruh yang sudah kehilangan pekerjaan,” tegasnya.
Adapun enam tuntutan utama aksi buruh kali ini adalah:
1. Kenaikan upah sebesar 8,6%.
2. Penghapusan sistem outsourcing.
3. Hentikan pemutusan hubungan kerja (PHK).
4. Revisi aturan pemilu.
5. Penghapusan pajak atas THR dan pesangon.
6. Penolakan Undang-Undang Perampasan Aset.
Aksi berlangsung tertib dan damai tanpa terpengaruh provokasi. Salah satu peserta aksi, Rohmat, menegaskan bahwa gerakan ini murni suara buruh, bukan kepentingan politik. “Kami berharap aksi ini didengar oleh anggota dewan yang terhormat dan tuntutan buruh segera dipenuhi,” ungkapnya.
[RED] ROSADI MUNAWAR
Posting Komentar