Skandal ANBK di SMP PGRI Batu Ceper: Pungli Berkedok Kekurangan Dana Terbongkar!
TRANSFORMASINUSA.COM |Tangerang, dugaan praktik pungutan liar (pungli) kembali mencoreng dunia pendidikan di Kota Tangerang. SMP PGRI Batu Ceper diduga kuat melakukan pungli kepada siswa kelas VIII dengan dalih menutupi kekurangan biaya Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Ironisnya, setiap siswa dipatok biaya sebesar Rp175.000 untuk kegiatan yang sejatinya gratis, kamis (27/08/2025).
Kepala SMP PGRI Batu Ceper, Toharuddin, awalnya hanya menyebut adanya “wacana” penarikan dana ANBK. Ia beralasan, dana tersebut diperlukan untuk menutupi biaya transportasi pengawas dan pembuatan name tag. Namun, pengakuan berbeda muncul kemudian. Toharuddin mengakui bahwa sudah ada siswa yang membayar pungutan tersebut, dengan total mencapai sekitar dua jutaan rupiah.
“Jumlah yang sudah bayar kira-kira dua jutaan… uang yang sudah disetor saya suruh pulangkan, sisanya yang terpakai saya tanggung jawab,” ungkap Toharuddin saat dikonfirmasi.
Pernyataan ini kontras dengan keterangan Faisal, petugas laboratorium SMP PGRI Batu Ceper. Ia menyebut bahwa Dinas Pendidikan Kota Tangerang telah mengetahui adanya pungutan tersebut, selama ada persetujuan dari orang tua murid. Namun, alih-alih dukungan, kebijakan ini justru menuai protes keras dari wali murid.
HA, salah satu wali murid, mengaku heran dengan pungutan itu. “Setahu saya kan ANBK itu gratis… kok di sini bayar,” ujarnya dengan nada kesal.
Sejumlah pihak menilai tindakan SMP PGRI Batu Ceper tidak bisa ditoleransi. Terlepas dari adanya pengembalian dana kepada wali murid, praktik penarikan biaya yang tidak sesuai aturan tetap dikategorikan sebagai pungli. Bahkan, muncul sorotan terhadap peran Dinas Pendidikan Kota Tangerang yang diduga mengetahui praktik tersebut.
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan di Kota Tangerang. Pihak berwenang didesak untuk melakukan investigasi mendalam dan menjatuhkan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat. Pungli, dengan dalih apapun, tidak dapat dibenarkan dan harus diberantas sampai ke akar-akarnya.
[ RED ]
Posting Komentar