Ribuan Buruh Gelar Konsolidasi Nasional di JCC, Tuntut Kenaikan Upah Minimum dan Pengesahan RUU Ketenagakerjaan
TRANSFORMASINUSA.COM | Jakarta -Lebih dari 5.000 buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh akan menggelar konsolidasi nasional sebagai bagian dari persiapan aksi besar memperjuangkan kenaikan upah minimum sebesar 8,5 hingga 10,5 persen serta pengesahan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru. Kegiatan tersebut berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (30/10/2025).
Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyampaikan bahwa kegiatan dimulai pukul 10.30 WIB hingga selesai.
“Pemilihan lokasi di JCC dilakukan agar fokus pada konsolidasi massa dan pendalaman isu, sehingga anggota memahami arah perjuangan organisasi,” ujarnya.
Iqbal menambahkan bahwa aksi terbuka di depan Gedung DPR RI atau Istana Presiden akan digelar setelah konsolidasi ini sesuai strategi organisasi.
“Ribuan buruh yang hadir berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang,” tambahnya.
Menurut Iqbal, agenda ini juga menjadi langkah strategis untuk menguatkan solidaritas buruh di tengah dinamika ketenagakerjaan nasional.
“Aksi ini tidak hanya pertemuan massa, tetapi juga konsolidasi perjuangan buruh di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Isu utama yang diangkat adalah HOSTUM (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah), dengan tuntutan utama:
Kenaikan upah minimum 8,5–10,5 persen
Pencabutan PP Nomor 35 Tahun 2021 tentang Pekerja Alih Daya
Pengesahan undang-undang ketenagakerjaan baru sesuai putusan Mahkamah Konstitusi
Iqbal juga menegaskan bahwa seluruh peserta wajib menjaga ketertiban selama kegiatan berlangsung.
“Aksi ini bersifat damai, konstitusional, anti kekerasan, serta dilarang melakukan tindakan anarkis atau merusak fasilitas publik,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa buruh siap melakukan aksi lanjutan apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi pemerintah.
“Apabila tuntutan ini tidak didengar, maka buruh siap melaksanakan mogok nasional yang melibatkan 5 juta buruh di 38 provinsi dan lebih dari 5.000 perusahaan,” lanjutnya.
Konsolidasi ini dinilai menjadi momentum penting bagi gerakan buruh untuk memperkuat suara pekerja dan mendorong kebijakan ketenagakerjaan yang lebih adil serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja di Indonesia.
Hingga berita ini diturunkan, massa buruh terus berdatangan ke lokasi. Aparat kepolisian terlihat bersiaga untuk memastikan kegiatan berlangsung tertib dan kondusif. [Red]
Posting Komentar